Fungsi dan Sifat Agama
Agama adalah sebuah sifat kehidupan manusia yang sudah ada sejak dia masih dalam kandungan. Agama pada awalnya diberikan oleh kedua orang tua ketika dia dilahirkan, agama terdapat di setiap individu itu berbeda seperti agama Islam,Kristen,Hindu dan Budha. Setiap agama memang berbeda beda dalam menjalankan ibadahnya Namun, pada dasarnya sama karena setiap agama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya agama juga merupakan bagian dari kehidupan manusia, agama tidak bisa dipisahkan karena agama adalah penuntun hidup seseorang dalam menjalani kehidupannya, tidak banyak orang yang kehilangan arah hidup karena tidak mempercayai agama dan tidak sedikit pula orang yan berhasil dalam kehidupan karena mempercayai agama dan juga mempercayai Tuhan.
Selain itu agama juga menjadi pedoman dalam melakukan banyak kegiatan kemasyarakatan seperti misalnya dalam menjalankan politik, hukum, sosial, budaya dan ekonomi. Selain dalam kegiatan kemasyarakatan agam juga menjadi penghubung sesama manusia seperti misalnya dalam bergaul dan berkumpul dalam masyarakat.
2 Dimensi Agama
Agama memiliki dua ( 2 ) dimensi yang berbeda yaitu
1.
Dimensi transcendental (ukhrowi) yang berarti sebuah dimensi agama yang menyangkut masalah manusia dengan Tuhannya.
2.
Dimensi mondial (duniawi) yang berarti sebuah dimensi agama yang menyangkut tentang sosialisasi seperti manusia dengan manusia
4 macam motivasi dalam agama yang dikemukakan oleh seorang dokter psikologi bernama Dr. Nico Syukur diantaranya adalah
1.Agama berguna untuk menghilangkan sifat buruk dan stress
2.Agama berguna sebagai pengatur dan pedoman tata tertib masyarakat
3.Agama berguna sebagai pemuas dari seseorang yang masih ingin tahu
4.Agama berguna sebagai penghilang ketakutan dan kegelisahan
3 Tipe Hubungan Agama dengan Masyarakat
Agama memiliki tiga ( 3 ) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya ( menurut Elizabeth K. Nottingham )
1.
Masyarakat Pedalaman
di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama
2.
Masyarakat Semi Industri
di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang
3.
Masyarakat Industri Sekunder ( Modern )
di dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di "no duakan" sehingga kurangnya kepercayaan terhadap agama.
Lembaga Agama
Sebagai sebuah pedoman dan pengatur dalam kehidupan manusia, makin lama agama semakin menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seperti halnya dengan sosial, maka banyak dari berbagai pihak yang mengajukan agama sebagai sebuah lembaga, karena dengan begitu akan lebih mudah dalam memberi pedoman kedapa semua masyarakat sesuai dengan Kitab Suci dan Wahyu - Nya
Agama Sebagai Faktor Konflik dalam Masyarakat
Tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa agama adalah faktor utama dalam suatu masyarakat, Hal ini dikarenakan banyak dari masyarakat tersebut yang mengingikan agama baru sehingga menjadi pertiakan antar masyarakat ada juga karena perbedaan agama yang karena tiap tiap agama mengingikan kebenaran, hal ini lah yang kadang menjadi faktor utama konflik agama di masyarakat.